Rabu, 06 Maret 2013

UJIAN PRAKTIK

  DAMPAK NEGATI PENCEMARAN UDARA ( IPS )




Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer bumi dalam jumlah banyak yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti di bumi ini.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia saat beraktifitas . Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. 
Pencemaran udara di bedakan menjadi 2 ,pencemaran primer dan sekunder , pencemar primer iyalah pencemaran yang berasal dari pencemaran udara itu sendiri ,contohnya karbon monoksida adalah pencemaran hasil dari pembakaran. 
Pencemaran sekunder adalah pencemaran yang terbentuk dari pencemaran-pencemaran primer dari atmosfer bumi.contohnya dari pencemaran sekunder adalah pembentukan ozon dalam smog fotokimia . 
Pencemaran atau polusi udara terbentuk dari kegiatan manusia: transportasi, industri, pembakaran sampah dan dari hasil pembuangan limbah pabrik dan sumber-sumber lain seperti tempat pembuangan sampah,  kebocoran tangki gas  dan transportasi ammonia.
Dampak kesehatan 
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. 
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. 
Memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015. 
Dampak terhadap tanaman 
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis. 
Hujan asam 
Dalam hal ini pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain: 
Mempengaruhi kualitas air permukaan 
Merusak tanaman 
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan 
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan 
Efek rumah kaca 
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. 
Dampak dari pemanasan global adalah: 
Peningkatan suhu rata-rata bumi 
Pencairan es di kutub 
Perubahan iklim regional dan global 
Perubahan siklus hidup flora dan fauna 
Kerusakan lapisan ozon 
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. 
Solusi dari pencemaran udara iyalah harus secara bersama-sama tidak bisa dilakukan secara sendiri saja, solusi pencemaran udara diperkotaan di tujukan terutama di sektor angkutan massal , indonesia seharusnya belajar dari kota-kota di dunia yang sudah bisa mengatasi permasalahan ini. 
Setiap warga kota harus berinisiatif  untuk melakukan hal positif di wilayahnya masing-masing yang bisa mengurangi pencemaran udara.
Gunakanlah kendaraan umum , buanglah sampah pada tempatnya, tidak mencoret-coret tempat umum, jaga saran umum. 
Kita harus yakin peran sekecil apapun yang dilakukan akan berdampak besar pada perubahan dunia. (Rakay Edhiargo T.) 
KATA KUNCI : DAMPAK DARI POLUSI UDARA 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar